Coir Net Rumah Sabut, Cocomesh yang Didesain Khusus Untuk Pengerasan Jalan

cocomesh

Coir Net atau cocomesh jaring sabut kelapa selama ini dipakai untuk aplikasi reklamasi tambang, penguatan tanah dari longsor, dan pengikisan tanah oleh air. Namun seiring perkembangan teknologi, kini Cocomesh dipakai untuk aplikasi pengerasan jalan. Material yang tidak mudah lapuk namun tidak mencemari tanah karena terbuat dari bahan yang biodegradable atau eco-friendly yaitu dari limbah sabut kelapa.

Jaring sabut kelapa model Coir Net atau Cocomesh yang dipakai untuk pengerasan jalan di Negara Korea memiliki desain yang sedikit berbeda. Desain talinya lebih tebal dan anyamannya lebih kokoh serta rapat. Desain cocomesh yang umum berukuran 2 x 25 meter, dengan tebal tali 0,4-0,6 cm. Jarak antara tali biasanya 3×3 cm atau 4 x 4 cm.

Penggunaan coir-net untuk melapisi tanah yang disiapkan sebagai jalan merupakan alternatif jika lahannya tanah liat, basah dan tidak stabil. Bahan material yang kuat dan juga harga yang ekonomis tentunya akan menghemat biaya. Hubungi contact person kami untuk desain dan harga coir-net cocomesh Rumah Sabut.

Sample Produk Coir-Net Cocomesh Rumah Sabut

Berikut ini adalah gambar contoh produk:

coir net

 

Atau yang seperti dibawah ini

coir net

Model dan Spesifikasi Produk Coir-Net Rumah Sabut

Spesifikasi yang biasa dipakai antara lain:

  • Tebal tali      : 1,6 cm dan 2 cm
  • Jarak tali      : 4 x 4 cm
  • Anyaman      : Dobel
  • Panjang        : Menyesuaikan
  • Harga            : Call

Negara Indonesia Merupakan Negara Penghasil Komoditi Kelapa yang Cukup Besar

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi produksi kelapa yang besar. Luas kebun kelapa mencapai 3.654.478 hektar dengan total produksi sekitar 3.051.585 ton (DitJenbun, 2014), 99% di antaranya dibudidayakan oleh petani kecil. Selain digunakan untuk konsumsi dalam negeri, beberapa komoditas kelapa diekspor yang mendatangkan devisa sehingga komoditas ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber perekonomian nasional.

Tanaman kelapa memiliki banyak manfaat dari bagian daun muda, bunga kelapa, buah kelapa, batang pohon kelapa, bahkan akar pohon kelapa masih dapat digunakan sebagai kerajinan tangan, dan masih banyak lagi. Tidak diragukan lagi, organisasi Pramuka menggunakan logo kuncup kelapa atau tunas kelapa karena filosofi mereka bahwa setiap bagian dari pohon kelapa dapat digunakan untuk kehidupan manusia. Begitu juga anggota pramuka yang diharapkan akan berdaya guna bagi negara dan bangsa indonesia disetiap umur mereka.

Tanaman kelapa dijuluki “Pohon Kehidupan” karena semua bagian tanamannya bisa dimanfaatkan. Di Indonesia, kelapa merupakan produk perkebunan yang penting karena menghidupi jutaan orang dan menjadikannya aset yang sangat berharga bagi negara. Kelapa adalah barang sosial dan ekonomi. Sehingga ketika harga barang tersebut berubah, maka berdampak langsung terhadap kehidupan dan penghidupan petani.

Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Menjadikan Nilai Ekonomi yang Tinggi

Seperti ulasan yang telah diutarakan terlebih dahulu. Tanaman kelapa mempunyai banyak manfaatnya. Tak terkecuali bagian kulit buah kelapa ini yang biasa kita sebut sabut kelapa. Berdasarkan data dari e-smartschool, sabut kelapa adalah bagian besar dari buah kelapa, yang menyumbang 35% dari total berat buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus menghubungkan satu serat ke serat lainnya. Serat adalah bagian berharga dari sabut itu sendiri. Setiap butir dari buah kelapa mengandung 525 gram serat (75% total sabut) dan 175 gram gabus (25% total sabut).

Sabut kelapa berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan bertindak seperti spons untuk menahan air yang berguna bagi tanaman. Kapasitas retensi air kelapa lebih baik daripada kebanyakan pengganti tanah lainnya dan dapat menahan 7-10 kali beratnya. Dengan begitu sabut kelapa dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai media tanam dan tambahan unsur hara untuk tanah.

Seiring perkembangan teknologi dimasa kini ternyata sabut kelapa juga bisa diolah menjadi produk dengan nilai ekonomi yang tinggi dan bahkan menjadi komoditi yang dapat menembus pasar internasional. Salah satunya adalah cocomesh atau coir net atau jaring sabut kelapa. Penggunaan jaring sabut kelapa ini untuk keperluan penanggulangan lahan kritis, reklamasi area bekas tambang, revegatsi lahan miring dan daerah aliran sungai, dan lain sebagainya.  Dengan penyesuaian dan modifikasi bentuk dan ukuran jaring sabut kelapa dapat digunakan sebagai keperluan pengerasan jalan.

Pengaplikasian Jaring Sabut Kelapa untuk Pengerasan Jalan

Pembuatan coir net Rumah Sabut adalah dengan cara menghancurkan limbah sabut kelapa dengan mesin penghancur sabut kelapa k100. Setelah menjadi potongan sabut dalam ukuran kecil kemudian di-ayak menggunakan mesin pengayak sabut untuk menghasilkan serat-serat yang sudah terpisah. Serat ini kemudian dipilin dengan mesin pemintal tali sabut kelapa dengan ukuran diameter yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Setelah tali terbentuk kemudian tali-tali sabut kelapa tersebut dianyam hingga menyerupai jaring. Kerapatan jaring ini bisa diatur sesuai kebutuhan hubungi customer service kami jika anda mempunyai spesifikasi khusus dari cocomesh ini.

Bahan pembuat coir net ini, murah, mudah ditemukan, mudah diaplikasikan di lapangan serta biodegradable. Coir-net atau jaring sabut kelapa dapat digunakan juga untuk rekayasa geoteknik atau pengerasan jalan dan juga dapat digunakan sebagai overlay atau innerlay. Dapat melindungi dari limpasan aliran air, menguatkan tanggul, filtrasi dan drainase.

Jaring sabut kelapa atau coir net disebar langsung diatas tanah yang akan digunakan sebagai jalan. Pertama tama tanah diratakan secara kasar kemudian coir-net dibentangkan diatasnya. Coir net merupakan solusi alternatif untuk pengerasan jalan karena terbuat dari bahan alami yaitu limbah sabut kelapa. Material yang kuat namun dapat terdegradasi oleh tanah sehingga aman untuk ekosistem tanah itu sendiri dibandingkan dengan bahan campuran kapur / gamping, semen, dll.

Coir-net juga dapat digunakan untuk memperbaiki unsur hara tanah yang buruk karena setelah terurai akan menjadi humus dan berguna bagi tanaman. Penerapan coir-net untuk pengerasan jalan sudah berhasil di tempat kompresibilitas yang tinggi, tanah bidang miring, tanggul jalan dan tanah yang beresiko abrasi dan erosi.

Info Pemesanan Jaring Sabut Kelapa Rumah Sabut

Indonesia merupakan penghasil utama dan terbesar cocofiber yang digunakan sebagai bahan baku cocomesh. Selain itu, dengan mendirikan usaha ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin sabut kelapa sebagai tambahan penghasilan yang pekerja utamanya adalah ibu-ibu rumahtangga.

Rumah Sabut adalah perusahaan manufaktur dan ekspor yang mengkhususkan dalam pembuatan produk kelapa, terutama sabut kelapa untuk dipasok ke berbagai daerah dan luar negeri. Kami mampu memproduksi cocomesh dengan skala besar dengan waktu yang cepat dan juga banyak memberdayakan masyarakat dalam proses produksinya.

Sebagai upaya meningkatkan nilai produk kelapa, kami berusaha membuat sesuatu yang mempunyai dampak manfaat bagi lingkungan. Karena sifat bahan sabut kelapa yang biodegradable dan eco-friendly sehingga tidak mencemari lingkungan dan aman untuk ekosistem yang terbentuk di sekitarnya.

Workshop Produksi Cocomesh :
Jalan Parangtritis Km 5.8 Yogyakarta, Indonesia

Office :
Jalan Gedongkuning Selatan 202 Yogyakarta, Indonesia
email : mansur_mash@yahoo.com / rumahsabut@gmail.com
Contact person : Mansur Mashuri (0813 2804 2283)

Mungkin anda tertarik dengan produk kami yang lain JUAL COCOROPE RUMAH SABUT